Jurnalistik merupakan salah satu bidang yang memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari. Lewat jurnalistik, informasi dari berbagai belahan dunia bisa sampai ke hadapan kita dengan cepat dan akurat. Namun, di balik informasi yang disampaikan kepada publik, terdapat proses dan disiplin ilmu yang kompleks dan dinamis.
Tidak hanya sekedar melaporkan peristiwa, tapi juga mencakup etika, teknik penulisan, hingga keterampilan mengelola berita yang bermanfaat bagi masyarakat. Dalam artikel ini, kita akan menggali lebih dalam mengenai apa itu jurnalistik, perbedaannya dengan jurnalis, kode etik yang harus dipatuhi, hingga berbagai tugas dan fungsi yang melekat dalam profesi ini.
Apa Itu Jurnalistik?
Jurnalistik adalah bidang yang kaya dan multidimensional, yang dapat dipahami dari berbagai sudut pandang harfiyah, konseptual, dan praktis. Pemahaman mengenai jurnalistik tidak hanya terbatas pada aktivitas sehari-hari para jurnalis, tetapi juga mencakup aspek teori, teknik, dan etika yang menyertainya.
Definisi Harfiyah
Secara harfiyah, istilah “jurnalistik” berasal dari kata “jurnal” yang memiliki akar dalam bahasa Latin “diurnalis” yang artinya “harian.” Ini juga terkait dengan kata dalam bahasa Perancis “jour” yang berarti “hari” yang menunjukkan bahwa aktivitas jurnalistik pada awalnya berkaitan dengan pencatatan atau pelaporan peristiwa sehari-hari. Dari segi etimologi, jurnalistik berhubungan dengan kegiatan mencatat dan melaporkan kejadian harian. Kata “journal” sendiri, yang dalam bahasa Inggris berarti “catatan harian” atau “laporan,” mencerminkan esensi dari pekerjaan jurnalistik yaitu mencatat dan menyebarkan informasi tentang apa yang terjadi pada hari tertentu. Istilah ini berkembang seiring waktu, dan kini jurnalistik mencakup berbagai bentuk komunikasi tertulis dan visual yang bertujuan untuk menyampaikan informasi kepada publik.
Definisi Konseptual
Pendekatan konseptual terhadap jurnalistik menguraikan bidang ini menjadi tiga aspek utama. Jurnalistik sebagai proses, teknik, dan ilmu.
Jurnalistik sebagai Proses
Dalam konteks ini, jurnalistik dipahami sebagai serangkaian kegiatan yang dimulai dengan pencarian informasi, pengolahan data, penulisan, hingga penyebarluasan informasi melalui media massa. Proses ini melibatkan berbagai tahapan seperti peliputan, wawancara, verifikasi data, hingga penyuntingan dan publikasi. Seorang jurnalis bertanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi yang disebarluaskan adalah akurat, relevan, dan dapat dipertanggungjawabkan. Aktivitas ini mencakup pekerjaan lapangan seperti investigasi, serta tugas editorial seperti menyunting dan memformat konten sebelum dipublikasikan.
Jurnalistik sebagai Teknik
Di sini, jurnalistik dipandang sebagai sebuah keahlian atau keterampilan yang mencakup berbagai aspek penulisan dan pelaporan. Teknik ini melibatkan tidak hanya kemampuan menulis berita, artikel, dan feature, tetapi juga keahlian dalam mengumpulkan bahan penulisan melalui peliputan peristiwa (reportase), wawancara, serta observasi. Teknik jurnalistik juga meliputi penggunaan berbagai alat dan teknologi yang mendukung proses produksi berita, termasuk fotografi, videografi, dan multimedia.
Jurnalistik sebagai Ilmu
Sebagai ilmu, jurnalistik dipelajari dalam konteks akademis sebagai bagian dari ilmu komunikasi. Ini mencakup studi tentang pembuatan dan penyebarluasan informasi melalui media massa, serta kajian mengenai dampak sosial, politik, dan budaya dari penyebaran informasi tersebut. Hal ini sebagai ilmu juga terus berkembang seiring dengan perubahan teknologi informasi dan komunikasi, serta dinamika masyarakat. Bidang ini melibatkan penelitian dan analisis yang mendalam terhadap bagaimana informasi dikumpulkan, diproses, dan disampaikan kepada publik, serta bagaimana informasi tersebut mempengaruhi opini publik dan proses pengambilan keputusan.
Definisi Praktis
Secara praktis, jurnalistik adalah kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan penyebaran informasi atau berita melalui media massa. Proses ini melibatkan berbagai tahapan, mulai dari pencarian dan verifikasi informasi, hingga penyajian berita dalam format yang dapat diakses oleh publik. Aktivitas ini tidak hanya terbatas pada penulisan berita, tetapi juga mencakup berbagai bentuk konten seperti artikel opini, feature, dokumenter, dan laporan investigatif. Dalam praktiknya, jurnalistik juga melibatkan penggunaan teknologi modern seperti platform digital, yang memungkinkan penyebaran informasi secara cepat dan luas. Jurnalisme digital, misalnya, telah mengubah cara informasi disampaikan dan diterima oleh publik dengan adanya media sosial dan platform berita online yang memungkinkan interaksi langsung antara jurnalis dan audiens.
Perbedaan Jurnalis dan Jurnalistik
Dalam konteks jurnalistik, penting untuk membedakan antara “jurnalis” dan “jurnalistik”.
Jurnalis
Jurnalis adalah individu yang menjalankan tugas jurnalistik. Mereka bertanggung jawab untuk mengumpulkan, menulis, dan melaporkan berita kepada publik melalui berbagai platform media seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, atau media digital. Seorang jurnalis harus memiliki kemampuan untuk melakukan wawancara, verifikasi fakta, dan analisis mendalam terhadap peristiwa yang dilaporkan. Mereka bekerja dengan tujuan menyajikan informasi yang akurat, objektif, dan berimbang, serta memastikan bahwa laporan mereka memberikan gambaran yang tepat dan adil mengenai peristiwa yang terjadi. Jurnalis juga memiliki tanggung jawab untuk menjaga integritas dan kredibilitas mereka dengan mengikuti kode etik yang ketat.
Jurnalistik
Di sisi lain, jurnalistik adalah disiplin atau profesi yang mencakup praktik keseluruhan dalam penulisan dan penyebaran berita. Ini mencakup etika, standar, dan metode yang digunakan untuk menyajikan informasi kepada publik secara adil, seimbang, dan dapat dipercaya. Jurnalistik adalah seni dan ilmu yang mendasari kerja seorang jurnalis, memastikan bahwa informasi yang disampaikan tidak hanya akurat, tetapi juga relevan dan bermanfaat bagi masyarakat luas. Jurnalistik juga mencakup aspek-aspek manajerial dan editorial yang mengatur bagaimana konten berita dihasilkan, disunting, dan dipublikasikan.
Kode Etik Jurnalistik
Kode etik jurnalistik adalah sekumpulan prinsip moral yang harus dipatuhi oleh seluruh wartawan dan praktisi. Prinsip-prinsip ini berfungsi sebagai pedoman operasional dalam menjalankan tugasnya memastikan bahwa semua informasi yang disampaikan kepada publik dilakukan dengan integritas dan tanggung jawab sosial. Kode etik ini dirancang untuk melindungi kepentingan publik dan menjaga kebebasan pers yang bertanggung jawab.
Kode etik berfungsi sebagai landasan moral dan etika bagi wartawan dalam menjalankan tugas mereka. Kode ini mengatur berbagai aspek penting dalam praktiknya, termasuk independensi, akurasi, keseimbangan, dan transparansi dalam pelaporan. Misalnya, wartawan harus bersikap independen dan tidak boleh dipengaruhi oleh kepentingan pihak tertentu. Mereka juga harus memastikan bahwa berita yang dilaporkan akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk. Selain itu, wartawan harus menghormati hak-hak individu, termasuk hak atas privasi, dan tidak menyebarluaskan informasi yang dapat merugikan seseorang tanpa alasan yang jelas.
Kode etik juga mengatur bagaimana wartawan harus menangani informasi yang mereka terima dan bagaimana mereka harus berinteraksi dengan sumber berita. Misalnya, wartawan diharapkan untuk selalu menguji kebenaran informasi, memberitakan secara berimbang, dan tidak mencampurkan fakta dengan opini yang menghakimi. Mereka juga harus menerapkan asas praduga tak bersalah dan tidak membuat berita yang bersifat fitnah, sadis, atau cabul.
Selain itu, kode etik juga mencakup hak tolak, yang memungkinkan wartawan untuk melindungi identitas narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya. Wartawan juga diharapkan untuk menghormati ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan dengan narasumber.
Dikutip dari laman resmi Dewan Pers Indonesia, beberapa isi dari kode etik yang tercantum,diantaranya yaitu:
- Pasal 1, wartawan Indonesia bersikap independen, menghasilkan berita yang akurat, berimbang, dan tidak beritikad buruk.
- Pasal 2, wartawan Indonesia menempuh cara-cara yang profesional dalam melaksanakan tugas jurnalistik.
- Pasal 3, wartawan Indonesia selalu menguji informasi, memberitakan secara berimbang, tidak mencampurkan fakta dan opini yang menghakimi, serta menerapkan asas praduga tak bersalah.
- Pasal 4, wartawan Indonesia tidak membuat berita bohong, fitnah, sadis, dan cabul.
- Pasal 5, wartawan Indonesia tidak menyebutkan dan menyiarkan identitas korban kejahatan susila dan tidak menyebutkan identitas anak yang menjadi pelaku kejahatan.
- Pasal 6, wartawan Indonesia tidak menyalahgunakan profesi dan tidak menerima suap.
- Pasal 7, wartawan Indonesia memiliki hak tolak untuk melindungi narasumber yang tidak bersedia diketahui identitas maupun keberadaannya, menghargai ketentuan embargo, informasi latar belakang, dan off the record sesuai dengan kesepakatan.
- Pasal 8, wartawan Indonesia tidak menulis atau menyiarkan berita berdasarkan prasangka atau diskriminasi terhadap seseorang atas dasar perbedaan suku, ras, warna kulit, agama, jenis kelamin, dan bahasa serta tidak merendahkan martabat orang lemah, miskin, sakit, cacat jiwa atau cacat jasmani.
- Pasal 9, wartawan Indonesia menghormati hak narasumber tentang kehidupan pribadinya, kecuali untuk kepentingan publik.
- Pasal 10, wartawan Indonesia segera mencabut, meralat, dan memperbaiki berita yang keliru dan tidak akurat disertai dengan permintaan maaf kepada pembaca, pendengar, atau pemirsa.
- Pasal 11, wartawan Indonesia melayani hak jawab dan hak koreksi secara proporsional.
Secara keseluruhan, kode etik jurnalistik berfungsi sebagai panduan untuk menjaga standar profesionalisme dalam praktik jurnalistik, memastikan bahwa informasi yang disampaikan kepada publik adalah akurat, adil, dan dapat dipercaya.
Fungsi Jurnalistik
Jurnalistik memiliki berbagai fungsi penting dalam masyarakat, termasuk fungsi informasi, hiburan, pendidikan, kontrol sosial, dan perekat sosial. Kelima fungsi ini mencerminkan peran jurnalistik dalam menyediakan informasi yang relevan, mendidik masyarakat, memberikan hiburan, mengawasi kekuasaan, dan menyatukan masyarakat.
Fungsi Informasi
Jurnalistik berfungsi untuk memberikan informasi kepada masyarakat tentang berbagai peristiwa, isu, dan perkembangan yang terjadi di sekitar mereka. Informasi ini disampaikan melalui berita, artikel, dan laporan yang didistribusikan melalui berbagai media, termasuk cetak, elektronik, dan digital. Fungsi informasi ini penting untuk memastikan bahwa masyarakat memiliki akses ke informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat dalam kehidupan sehari-hari.
Fungsi Hiburan
Selain memberikan informasi, jurnalistik juga berfungsi sebagai sumber hiburan bagi masyarakat. Media jurnalistik sering kali menyajikan konten yang menghibur, seperti artikel feature, cerita inspiratif, dan program televisi. Fungsi hiburan ini membantu mengurangi ketegangan dan memberikan hiburan bagi masyarakat, sambil tetap menyampaikan informasi yang akurat dan relevan.
Fungsi Pendidikan
Jurnalistik juga berfungsi sebagai alat pendidikan, dengan menyediakan informasi yang mendidik dan meningkatkan pengetahuan masyarakat. Ini bisa mencakup berita tentang penemuan ilmiah, artikel tentang kesehatan, atau liputan tentang perkembangan teknologi. Fungsi pendidikan ini membantu masyarakat untuk tetap terinformasi tentang perkembangan terbaru di berbagai bidang, serta memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih dalam tentang isu-isu penting.
Fungsi Kontrol Sosial
Jurnalistik berperan sebagai pengawas independen terhadap pemerintah, korporasi, dan individu yang memiliki kekuasaan. Fungsi kontrol sosial ini membantu mencegah penyalahgunaan kekuasaan dan memastikan bahwa pemegang kekuasaan bertanggung jawab atas tindakan mereka. Jurnalis sering kali melakukan investigasi mendalam untuk mengungkap korupsi, penyalahgunaan wewenang, dan ketidakadilan, serta memberikan suara kepada mereka yang tidak memiliki kekuasaan.
Fungsi Perekat Sosial
Jurnalistik berperan sebagai perekat sosial, dengan menyatukan berbagai kelompok masyarakat melalui penyebaran informasi yang adil, seimbang, dan tidak memihak. Media jurnalistik dapat membantu membangun rasa kebersamaan dan solidaritas di antara masyarakat dengan menyajikan berita dan cerita yang mencerminkan keragaman dan kompleksitas masyarakat. Fungsi ini penting untuk menciptakan dialog dan pemahaman antara berbagai kelompok dalam masyarakat, serta membantu mengatasi perbedaan dan ketegangan yang mungkin timbul.
Tugas Jurnalistik
Dalam dunia jurnalistik, tugas seorang jurnalis jauh lebih kompleks daripada sekadar menyampaikan berita. Jurnalis memiliki tanggung jawab untuk memastikan bahwa informasi yang mereka sampaikan tidak hanya akurat dan berimbang, tetapi juga disampaikan dengan cara yang dapat dipahami oleh audiens mereka.
Memberikan Informasi yang Faktual dan Mendidik
Tugas utama jurnalistik adalah memberikan informasi yang faktual dan mendidik kepada masyarakat. Informasi ini harus akurat dan didasarkan pada fakta yang dapat diverifikasi. Selain itu, informasi yang disampaikan harus disajikan dengan cara yang mendidik, memberikan wawasan dan pemahaman yang lebih dalam kepada audiens.
Memberi Hiburan
Selain menyampaikan informasi yang faktual, jurnalistik juga bertugas memberikan hiburan kepada masyarakat. Ini bisa mencakup segala sesuatu mulai dari artikel ringan hingga program televisi yang menghibur, selama informasi yang disampaikan tetap akurat dan dapat dipercaya.
Wakil Publik dan Advokasi
Jurnalis sering kali bertindak sebagai wakil publik, menyuarakan keresahan dan kekhawatiran masyarakat. Mereka juga dapat berperan sebagai advokat, mengadvokasi perubahan sosial dan politik yang positif. Dalam peran ini, jurnalis tidak hanya melaporkan peristiwa, tetapi juga memberikan analisis dan pandangan yang dapat membantu masyarakat memahami isu-isu yang kompleks.
Authenticator
Salah satu tugas jurnalistik yang paling penting adalah memastikan bahwa informasi yang disampaikan adalah autentik dan dapat dipercaya. Jurnalis bertanggung jawab untuk memverifikasi fakta sebelum informasi tersebut disampaikan kepada publik. Ini termasuk memeriksa sumber informasi, mengkonfirmasi keakuratan data, dan memastikan bahwa berita yang dilaporkan adalah benar dan tidak menyesatkan.
Investigator
Jurnalis juga seringkali berperan sebagai investigator, mengungkap kebenaran di balik peristiwa atau isu yang kompleks. Investigasi jurnalistik memerlukan keahlian khusus dalam mengumpulkan data, wawancara, dan analisis mendalam. Tugas ini seringkali melibatkan penyelidikan yang rumit dan memakan waktu, tetapi hasilnya bisa sangat penting dalam mengungkap kebenaran dan memberikan informasi yang kritis kepada publik.
Interpreter
Dalam dunia yang semakin kompleks, jurnalis juga berperan sebagai interpreter, membantu audiens untuk memahami informasi yang rumit. Ini bisa mencakup penjelasan tentang isu-isu politik, ekonomi, atau sosial yang kompleks, serta membantu masyarakat untuk memahami implikasi dari peristiwa-peristiwa tersebut.
Mengumpulkan Fakta
Tugas dasar dari jurnalistik adalah mengumpulkan fakta yang akurat sebagai dasar pemberitaan. Jurnalis harus memiliki kemampuan untuk menemukan dan mengumpulkan informasi yang relevan dari berbagai sumber, baik melalui wawancara, dokumen, maupun observasi langsung. Fakta yang dikumpulkan harus diverifikasi dan dianalisis dengan cermat sebelum digunakan dalam berita.
Secara keseluruhan, tugas jurnalistik mencakup berbagai aspek yang jauh melampaui sekadar pelaporan berita. Jurnalis harus mampu memberikan informasi yang akurat dan mendidik, memberikan hiburan yang informatif, bertindak sebagai wakil publik, memastikan keautentikan informasi, melakukan investigasi, dan membantu audiens untuk memahami informasi yang rumit. Dengan demikian, hal ini memainkan peran yang sangat penting dalam menjaga kebebasan informasi dan memastikan bahwa masyarakat memiliki akses ke informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang tepat.
Prospek Kerja di Bidang Jurnalistik
Bidang jurnalistik menawarkan berbagai peluang karir yang menarik dan beragam. Lulusan jurnalistik memiliki prospek kerja yang luas, mulai dari media tradisional hingga platform digital modern.
Jurnalis atau Wartawan
Peran ini adalah salah satu yang paling tradisional dalam jurnalistik. Jurnalis atau wartawan bertugas menulis berita yang akan dimuat di media massa seperti surat kabar, majalah, televisi, radio, atau platform digital. Mereka bertanggung jawab untuk mengumpulkan informasi, melakukan wawancara, menulis artikel, dan melaporkan peristiwa secara akurat dan objektif. Karir ini membutuhkan kemampuan menulis yang kuat, keahlian dalam riset, dan pemahaman yang mendalam tentang etika jurnalistik.
Content Writer
Dalam era digital, peran content writer semakin penting. Content writer bertugas menulis konten yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antara pembaca dan merek atau perusahaan. Mereka sering kali bekerja di platform digital, menulis artikel, blog, dan konten media sosial yang menarik dan informatif. Content writer harus memiliki kemampuan untuk menulis dengan gaya yang menarik dan sesuai dengan audiens target, serta memahami strategi pemasaran digital.
Media Researcher and Analyst
Media researcher dan analyst bekerja sebagai peneliti media di industri televisi, radio, film, atau digital. Mereka bertugas mengumpulkan dan menganalisis data tentang audiens, tren media, dan efektivitas konten. Peran ini menghubungkan eksekutif, kreatif, dan publik dengan memberikan wawasan tentang bagaimana konten media dikonsumsi dan diterima. Media researcher dan analyst juga dapat bekerja di lembaga riset atau konsultan media.
Creative Production
Peran ini melibatkan pekerjaan dalam tim kreatif yang merancang dan menjalankan program acara di media hiburan. Creative production mencakup berbagai aspek dari produksi konten, termasuk penulisan naskah, penyuntingan, dan manajemen produksi. Mereka yang bekerja di bidang ini sering kali terlibat dalam pembuatan acara televisi, film, atau konten digital yang kreatif dan inovatif.
Screenwriter
Profesi ini melibatkan penulisan skenario untuk film, acara televisi, atau konten digital. Screenwriter bertanggung jawab untuk mengembangkan cerita, karakter, dan dialog yang akan dibawa ke layar. Peran ini membutuhkan kemampuan menulis yang kreatif dan pemahaman mendalam tentang struktur cerita dan teknik narasi. Screenwriter dapat bekerja secara independen atau sebagai bagian dari tim produksi.
Editor atau Redaktur
Editor atau redaktur adalah profesional yang bertanggung jawab untuk menyunting dan memoles tulisan sebelum dipublikasikan. Mereka bekerja di berbagai media, termasuk surat kabar, majalah, dan platform digital. Editor harus memiliki mata yang tajam untuk detail, kemampuan untuk memperbaiki kesalahan tata bahasa dan ejaan, serta kemampuan untuk meningkatkan kualitas dan alur tulisan.
Public Relations Specialist
Public relations specialist bertugas mengelola hubungan antara organisasi dan publik. Mereka menulis siaran pers, artikel, dan konten media yang bertujuan untuk membangun citra positif dan merespons isu-isu yang mungkin mempengaruhi reputasi organisasi. Karir ini membutuhkan kemampuan komunikasi yang kuat, pemahaman tentang strategi media, dan kemampuan untuk mengelola krisis.
Digital Media Strategist
Dalam era digital, peran ini menjadi semakin penting. Digital media strategist bertugas merancang dan mengimplementasikan strategi konten digital yang efektif. Mereka bekerja untuk meningkatkan visibilitas online perusahaan atau organisasi melalui penggunaan media sosial, SEO, dan kampanye digital lainnya. Digital media strategist harus memahami tren digital, analitik web, dan strategi pemasaran konten.
Penutup
Dengan kemajuan teknologi dan perubahan dalam cara orang mengonsumsi informasi, prospek kerja di bidang jurnalistik terus berkembang. Lulusan jurnalistik memiliki peluang untuk mengeksplorasi berbagai karir yang tidak hanya menarik tetapi juga memberikan dampak positif dalam masyarakat. Dengan keterampilan menulis, penelitian, dan komunikasi yang kuat, lulusan jurnalistik dapat berkontribusi dalam berbagai industri, termasuk media, pemasaran, hiburan, dan komunikasi korporat.
Menjadi seorang jurnalis yang handal membutuhkan pemahaman mendalam tentang berbagai aspek jurnalistik, mulai dari teknik menulis, etika, hingga bagaimana menyampaikan informasi yang akurat dan bermanfaat bagi masyarakat. Jika Anda tertarik untuk mendalami dunia jurnalistik dan ingin mengasah keterampilan Anda dalam bidang ini, jangan lewatkan kesempatan untuk bergabung dengan kelas webinar Journalism di Screenesia. Dapatkan wawasan dan pengetahuan dari para ahli, serta kembangkan kemampuan jurnalistik Anda untuk menjadi jurnalis yang profesional dan berdampak. Daftar sekarang dan mulailah perjalanan Anda dalam dunia jurnalistik bersama Screenesia!