fbpx

Kursus Komputer Makassar | Kursus Website Makassar | | Kursus Digital Marketing Makassar | Kursus Desain Grafis Makassar

Apa Itu UI UX Design? Arti, Tugas, dan 10 Aplikasi Terbaik

ui ux

Table of Contents

Dalam era digital saat ini, desain user interface UI UX memainkan peran penting dalam pengembangan produk digital. UI dan UX sering kali disebut bersama-sama, namun masing-masing memiliki fokus yang unik. UI berfokus pada tampilan visual dan interaksi pengguna dengan produk, sementara UX lebih menitikberatkan pada keseluruhan pengalaman yang dirasakan pengguna.

Meskipun keduanya bekerja bersama untuk menciptakan produk yang efektif dan menarik, peran UI dan UX berbeda dalam banyak aspek. Artikel ini akan menggali lebih dalam tentang apa itu UI UX, serta menjelaskan perbedaan dan tanggung jawab masing-masing peran.

Apa Itu UI UX Design?

Apa Itu UI UX Design

UI UX sering kali disebut bersamaan, tetapi keduanya memiliki peran yang berbeda dalam pengembangan produk digital. Walaupun UI (User Interface) dan UX (User Experience) saling melengkapi, mereka bekerja dengan cara yang unik untuk menciptakan produk yang efektif dan menyenangkan bagi pengguna. Mari kita lihat lebih dekat apa itu UI UX serta bagaimana perbedaannya.

UI Design

UI Design, atau desain antarmuka pengguna, adalah tentang tampilan visual dan interaksi yang dialami oleh pengguna saat menggunakan sebuah produk. Seorang UI Designer bertanggung jawab atas elemen-elemen yang dapat dilihat dan dirasakan oleh pengguna, seperti tata letak, warna, tipografi, dan ikon. Fokus utama dari UI Design adalah membuat antarmuka yang menarik secara visual dan mudah digunakan.

UI Design juga melibatkan penempatan elemen-elemen interaktif seperti tombol, menu, dan formulir, dengan tujuan memandu pengguna melalui antarmuka dengan cara yang intuitif dan efisien. Dengan kata lain, UI adalah tentang bagaimana produk terlihat dan bagaimana pengguna berinteraksi dengannya.

UX Design

UX Design, atau desain pengalaman pengguna, adalah proses yang lebih holistik yang melibatkan pengembangan keseluruhan pengalaman yang dirasakan pengguna saat menggunakan sebuah produk. Seorang UX Designer fokus pada bagaimana setiap elemen produk bekerja bersama untuk memberikan pengalaman yang memuaskan dan efisien bagi pengguna.

Tugas utama seorang UX Designer adalah memahami kebutuhan dan harapan pengguna, serta merancang perjalanan pengguna yang logis, intuitif, dan meminimalkan friksi. Proses ini mencakup penelitian pengguna, pembuatan wireframe, prototyping, dan pengujian untuk memastikan bahwa produk memenuhi tujuan pengguna secara keseluruhan.

Tugas UI UX Designer Beserta Contohnya

ui ux design

Tugas UI Designer

UI Designer bertanggung jawab atas semua aspek visual dari sebuah produk digital. Mereka memastikan bahwa setiap elemen yang dilihat dan diinteraksikan oleh pengguna dirancang dengan estetika yang menarik dan konsisten. Berikut adalah tugas-tugas utama UI Designer beserta contoh aplikasinya:

1. Desain Visual

UI Designer menciptakan tampilan visual yang menarik dan sesuai dengan identitas merek produk. Ini meliputi pemilihan warna, tipografi, ikon, gambar, dan elemen grafis lainnya yang membentuk estetika keseluruhan produk.

Contoh: Pada aplikasi kesehatan dan kebugaran, UI Designer memilih palet warna yang menenangkan seperti hijau dan biru untuk menciptakan suasana yang menyejukkan dan memotivasi. Mereka juga menggunakan tipografi yang jelas dan mudah dibaca untuk menampilkan informasi kesehatan dan statistik latihan, serta ikon-ikon yang intuitif untuk memudahkan navigasi pengguna.

2. Pengembangan Style Guide dan Design System

UI Designer mengembangkan style guide dan design system yang berfungsi sebagai panduan standar desain untuk memastikan konsistensi di seluruh produk. Ini membantu dalam mempercepat proses desain dan memudahkan kolaborasi antar tim.

Contoh: Sebuah perusahaan fintech mengembangkan design system yang mencakup aturan penggunaan logo, palet warna utama dan sekunder, jenis dan ukuran font, serta komponen UI seperti tombol, formulir, dan notifikasi. Design system ini digunakan oleh seluruh tim desain dan pengembangan untuk memastikan setiap fitur baru yang ditambahkan ke aplikasi tetap konsisten dengan tampilan dan nuansa merek.

3. Pembuatan Prototipe Interaktif

UI Designer membuat prototipe interaktif yang memungkinkan tim dan stakeholder untuk melihat dan merasakan bagaimana produk akan terlihat dan berfungsi sebelum tahap pengembangan dimulai.

Contoh: Dalam pengembangan situs web reservasi hotel, UI Designer membuat prototipe interaktif menggunakan alat seperti Figma atau Adobe XD yang menunjukkan alur pemesanan mulai dari pencarian hotel, pemilihan kamar, hingga proses pembayaran. Prototipe ini digunakan untuk menguji dan mendapatkan umpan balik awal dari pengguna dan stakeholder sebelum melanjutkan ke tahap coding.

4. Responsiveness dan Adaptasi Desain

UI Designer memastikan bahwa desain produk responsif dan dapat beradaptasi dengan berbagai ukuran layar dan perangkat, termasuk desktop, tablet, dan ponsel pintar.

Contoh: Untuk aplikasi berita online, UI Designer merancang tata letak yang fleksibel yang dapat menyesuaikan diri dengan berbagai ukuran layar. Pada layar desktop, artikel mungkin ditampilkan dengan gambar besar dan teks yang luas, sementara pada perangkat mobile, desainnya disesuaikan dengan gambar yang lebih kecil dan teks yang mudah dibaca tanpa perlu memperbesar layar.

5. Kolaborasi dengan Developer dan Stakeholder

UI Designer bekerja sama dengan developer untuk memastikan desain dapat diimplementasikan dengan baik, serta berkoordinasi dengan stakeholder untuk memahami kebutuhan bisnis dan pengguna.

Baca Selengkapnya:  Ini Dia 6 Skill Social Media Specialist yang Harus Dimiliki

Contoh: Dalam proyek pengembangan platform edukasi online, UI Designer secara rutin berkomunikasi dengan tim developer untuk membahas teknis implementasi desain, memastikan bahwa transisi animasi dan efek visual dapat diterapkan sesuai rencana. Mereka juga berdiskusi dengan tim pemasaran dan manajemen produk untuk memahami target audiens dan tujuan bisnis yang ingin dicapai.

6. Evaluasi dan Iterasi Desain

UI Designer secara terus-menerus mengevaluasi dan memperbaiki desain berdasarkan umpan balik dari pengguna dan hasil pengujian untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas antarmuka.

Contoh: Setelah meluncurkan aplikasi pembelajaran bahasa, UI Designer mengumpulkan data dan umpan balik pengguna yang menunjukkan bahwa beberapa ikon tidak intuitif dan membingungkan. Berdasarkan temuan ini, mereka merevisi desain ikon tersebut untuk lebih mewakili fungsinya dan memudahkan pengguna dalam navigasi.

Tugas UX Designer

UX Designer fokus pada keseluruhan pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan produk. Mereka memastikan bahwa produk tersebut memenuhi kebutuhan dan harapan pengguna melalui proses yang efisien dan menyenangkan. Berikut adalah tugas-tugas utama UX Designer beserta contoh aplikasinya:

1. User Research

UX Designer melakukan penelitian mendalam untuk memahami kebutuhan, perilaku, motivasi, dan pain point pengguna. Metode yang digunakan antara lain wawancara, survei, observasi, dan analisis data.

Contoh: Dalam pengembangan aplikasi manajemen keuangan pribadi, UX Designer melakukan wawancara dengan berbagai kelompok demografis untuk memahami bagaimana mereka mengelola keuangan, tantangan apa yang mereka hadapi, dan fitur apa yang mereka anggap paling berguna. Informasi ini kemudian digunakan untuk merancang fitur-fitur yang sesuai dengan kebutuhan pengguna, seperti pelacakan pengeluaran otomatis dan pengingat pembayaran tagihan.

2. Pembuatan Persona dan User Journey

Berdasarkan hasil penelitian, UX Designer membuat persona yang mewakili berbagai tipe pengguna dan user journey yang menggambarkan langkah-langkah yang diambil pengguna dalam mencapai tujuan mereka dengan produk.

Contoh: Untuk situs e-commerce fashion, UX Designer membuat beberapa persona seperti “Fashion Enthusiast” yang selalu mengikuti tren terbaru dan “Budget Shopper” yang mencari penawaran terbaik. Mereka kemudian memetakan user journey masing-masing persona, mulai dari penemuan produk hingga proses checkout, untuk mengidentifikasi peluang peningkatan pengalaman di setiap tahap.

3. Pembuatan Wireframes dan Prototipe

UX Designer membuat wireframes dan prototipe untuk merancang struktur dan alur navigasi produk sebelum masuk ke tahap desain visual.

Contoh: Dalam proyek aplikasi booking tiket konser, UX Designer membuat wireframe yang menunjukkan proses pencarian acara, pemilihan tempat duduk, dan pembayaran. Prototipe interaktif kemudian dibuat untuk menguji alur ini dengan pengguna potensial, memastikan prosesnya mudah dan intuitif sebelum desain visual ditambahkan.

4. Pengujian Kegunaan (Usability Testing)

UX Designer melakukan pengujian kegunaan untuk mengevaluasi seberapa efektif dan efisien pengguna dapat menyelesaikan tugas tertentu dengan produk. Pengujian ini membantu mengidentifikasi masalah dan area untuk perbaikan.

Contoh: Setelah mengembangkan prototipe aplikasi pengiriman makanan, UX Designer mengadakan sesi pengujian di mana peserta diminta untuk memesan makanan melalui aplikasi tersebut. Observasi dan umpan balik dari sesi ini mengungkapkan bahwa beberapa pengguna kesulitan menemukan opsi penggantian alamat pengiriman, sehingga UX Designer memperbaiki tata letak dan navigasi untuk memudahkan akses ke fitur tersebut.

5. Informasi Arsitektur

UX Designer menyusun struktur informasi produk agar mudah dipahami dan dinavigasi oleh pengguna. Ini melibatkan pengorganisasian konten dan fitur secara logis dan intuitif.

Contoh: Dalam pengembangan situs web perpustakaan digital, UX Designer mengatur koleksi buku berdasarkan kategori seperti genre, penulis, dan tahun publikasi. Mereka juga menambahkan fitur pencarian dan filter yang efektif untuk membantu pengguna menemukan buku yang mereka inginkan dengan cepat dan mudah.

6. Interaksi Desain

UX Designer merancang interaksi antara pengguna dan produk, termasuk bagaimana pengguna berinteraksi dengan elemen-elemen UI, transisi, dan animasi yang meningkatkan pengalaman pengguna.

Contoh: Pada aplikasi kebugaran, UX Designer merancang interaksi yang responsif seperti animasi saat pengguna mencapai target latihan harian mereka, memberikan feedback positif dan mendorong keterlibatan yang lebih tinggi. Mereka juga memastikan bahwa tombol dan kontrol lainnya memiliki ukuran dan respons yang sesuai untuk penggunaan yang nyaman.

7. Analisis dan Optimalisasi Berkelanjutan

Setelah produk diluncurkan, UX Designer terus menganalisis data penggunaan dan mengoptimalkan pengalaman pengguna melalui iterasi dan pembaharuan berkelanjutan.

Contoh: Untuk platform pembelajaran online, UX Designer memantau data keterlibatan pengguna dan menemukan bahwa tingkat penyelesaian kursus rendah pada modul tertentu. Mereka kemudian melakukan analisis mendalam dan mungkin merevisi konten atau alur pembelajaran pada modul tersebut untuk meningkatkan keterlibatan dan keberhasilan pengguna.

8. Kolaborasi dengan Tim Multidisiplin

UX Designer bekerja sama dengan tim lintas fungsi termasuk UI Designer, developer, product manager, dan stakeholder lainnya untuk memastikan bahwa visi dan tujuan produk terpenuhi.

Contoh: Dalam pengembangan aplikasi ride-sharing, UX Designer berkolaborasi dengan tim teknik untuk memahami batasan teknis, dengan tim pemasaran untuk memahami strategi go-to-market, dan dengan UI Designer untuk memastikan bahwa desain visual mendukung pengalaman pengguna yang diinginkan.

Baca Selengkapnya:  8 Tips Public Speaking untuk Pemula

Gaji UI UX Designer

Gaji seorang UI UX Designer memang sangat bervariasi dan dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tingkat pengalaman, keahlian, lokasi kerja, serta ukuran dan industri perusahaan tempat mereka bekerja. Berikut adalah penjelasan lebih rinci tentang rentang gaji berdasarkan tingkat pengalaman di bidang UI UX Design:

Junior UI UX Designer (0-2 Tahun Pengalaman)

Seorang Junior UI UX Designer adalah mereka yang baru memulai karirnya di bidang desain antarmuka dan pengalaman pengguna. Pada tahap ini, desainer biasanya masih dalam proses belajar dan mengembangkan portofolio mereka. Mereka mungkin terlibat dalam proyek-proyek kecil atau menjadi bagian dari tim desain yang lebih besar, di mana mereka mendapatkan bimbingan dari desainer yang lebih berpengalaman.

Rentang Gaji: Rp 5 juta hingga Rp 8 juta per bulan

Contoh Tugas: Membuat wireframe sederhana, mendukung tim senior dalam proyek desain, melakukan penelitian pengguna dasar, dan membantu dalam pembuatan prototipe awal.

Mid-level UI UX Designer (3-5 Tahun Pengalaman)

Dengan beberapa tahun pengalaman, seorang Mid-level UI UX Designer telah membangun portofolio yang lebih solid dan memiliki pemahaman yang lebih baik tentang prinsip-prinsip desain serta kebutuhan pengguna. Mereka biasanya memegang lebih banyak tanggung jawab dalam proyek dan sering kali menjadi lead dalam proyek-proyek tertentu. Pada level ini, desainer mulai mengembangkan spesialisasi dalam aspek tertentu dari desain UI UX, seperti interaksi, visual design, atau user research.

Rentang Gaji: Rp 9 juta hingga Rp 15 juta per bulan

Contoh Tugas: Merancang user interface yang lebih kompleks, melakukan pengujian kegunaan, berkolaborasi dengan tim pengembangan untuk memastikan desain diimplementasikan dengan baik, serta mengarahkan junior desainer dalam tim.

Senior UI UX Designer (Lebih dari 5 Tahun Pengalaman)

Senior UI UX Designer memiliki pengalaman luas dalam berbagai proyek dan sering kali memimpin tim desain atau proyek yang lebih besar. Mereka memiliki keahlian mendalam dalam desain antarmuka dan pengalaman pengguna, serta seringkali memiliki spesialisasi tertentu yang sangat dibutuhkan, seperti desain interaksi canggih atau strategi pengalaman pengguna. Selain itu, mereka juga sering terlibat dalam pengambilan keputusan strategis dan berkontribusi pada arah keseluruhan produk digital.

Rentang Gaji: Rp 16 juta hingga lebih dari Rp 25 juta per bulan

Contoh Tugas: Memimpin proyek desain dari awal hingga akhir, berkolaborasi dengan manajemen produk untuk menentukan strategi UX, mengembangkan dan memelihara design system yang kompleks, serta mentor bagi desainer yang lebih muda dalam tim.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Gaji UI UX Designer

Selain pengalaman, ada beberapa faktor lain yang dapat mempengaruhi gaji seorang UI UX Designer:

1. Lokasi: Gaji di kota-kota besar seperti Jakarta atau Makassar biasanya lebih tinggi dibandingkan dengan kota-kota kecil.

2. Industri: Perusahaan teknologi, e-commerce, dan startup sering kali menawarkan gaji yang lebih tinggi dibandingkan dengan industri tradisional.

3. Ukuran Perusahaan: Perusahaan besar dengan anggaran yang lebih besar biasanya mampu menawarkan gaji yang lebih kompetitif.

4. Keahlian Khusus: UI UX Designer dengan keahlian di bidang tertentu, seperti desain mobile atau animasi UI, mungkin mendapatkan gaji yang lebih tinggi karena keterampilan tersebut sangat dicari.

Dengan bertambahnya pengalaman dan peningkatan keterampilan, seorang UI/UX Designer memiliki potensi untuk meningkatkan gaji mereka secara signifikan. Oleh karena itu, bagi mereka yang ingin mengejar karir di bidang ini, penting untuk terus belajar, mengembangkan portofolio, dan mengikuti perkembangan terbaru dalam teknologi dan tren desain.

Aplikasi UI UX Designer

gaji ui ux designer

Dalam dunia desain digital, keberhasilan dalam menciptakan pengalaman pengguna (UX) yang luar biasa dan antarmuka pengguna (UI) yang menarik sangat bergantung pada alat yang digunakan. Desainer UI UX memerlukan perangkat lunak yang tidak hanya intuitif, tetapi juga mampu memenuhi berbagai kebutuhan desain, mulai dari wireframing hingga prototyping. Berikut adalah daftar aplikasi UI UX gratis terbaik yang dapat membantu desainer dalam menciptakan produk yang memikat dan fungsional.

1. Figma

Figma adalah salah satu alat desain UI UX yang paling populer dan banyak digunakan. Keunggulan utamanya adalah kemampuan untuk berkolaborasi secara real-time, di mana beberapa desainer bisa bekerja bersama pada satu file desain secara simultan. Figma juga menyediakan fitur lengkap mulai dari desain vektor, prototyping, hingga pengujian pengguna. Aplikasi ini berbasis web, sehingga memudahkan desainer untuk bekerja di berbagai perangkat tanpa perlu khawatir tentang kompatibilitas.

Kelebihan: Kolaborasi real-time, mudah diakses di berbagai perangkat, integrasi dengan berbagai tools.

Cocok untuk: Tim desain yang bekerja secara remote atau ingin berkolaborasi dengan efisien.

2. Adobe XD

Adobe XD adalah bagian dari Adobe Creative Cloud dan merupakan alat desain UI UX yang sangat kuat. Adobe XD memungkinkan desainer untuk membuat wireframe, desain visual, dan prototipe dalam satu platform. Dengan integrasi yang mulus dengan alat Adobe lainnya seperti Photoshop dan Illustrator, Adobe XD menjadi pilihan yang sangat fleksibel bagi desainer.

Baca Selengkapnya:  4 Kursus Canva Terbaik untuk Pemula maupun Professional

Kelebihan: Integrasi dengan Adobe Creative Cloud, fitur desain dan prototyping yang kaya.

Cocok untuk: Pengguna Adobe yang ingin solusi desain terpadu.

3. Sketch

Sketch adalah perangkat lunak desain yang khusus untuk pengguna macOS dan dikenal sebagai salah satu alat utama untuk desain UI UX. Sketch menawarkan berbagai plugin yang memungkinkan desainer untuk memperluas fungsionalitasnya sesuai kebutuhan proyek mereka. Meskipun hanya tersedia di Mac, Sketch tetap menjadi favorit karena antarmuka pengguna yang sederhana dan kemudahan dalam pembuatan design system.

Kelebihan: Dukungan plugin yang luas, ideal untuk desain UI.

Cocok untuk: Pengguna Mac yang ingin alat desain sederhana namun powerful.

4. Webflow

Webflow merupakan alat yang memungkinkan desainer untuk merancang dan mengembangkan situs web secara visual tanpa perlu menulis kode. Dengan Webflow, desainer dapat membuat prototipe yang sepenuhnya fungsional dan bahkan meluncurkan situs web langsung dari platform tersebut. Ini sangat membantu desainer UI UX yang ingin memvalidasi desain mereka dengan cepat dan efisien.

Kelebihan: Kemampuan desain visual yang kuat, termasuk animasi dan interaksi.

Cocok untuk: Desainer yang ingin menggabungkan proses desain dengan pengembangan web.

5. InVision Studio

InVision Studio adalah alat yang menggabungkan desain UI dan prototyping dalam satu platform. InVision Studio memungkinkan desainer untuk membuat animasi interaktif dan prototipe canggih dengan mudah. Selain itu, InVision memiliki fitur cloud yang memudahkan kolaborasi antar tim dalam mengulas dan memberikan feedback pada desain.

Kelebihan: Prototyping interaktif yang kuat, kolaborasi mudah melalui InVision Cloud.

Cocok untuk: Desainer yang fokus pada pembuatan animasi UI dan prototipe interaktif.

6. Framer X

Framer X adalah alat desain dan prototyping yang memungkinkan desainer untuk menciptakan interaksi yang sangat realistis dengan dukungan kode. Framer X menonjol dengan kemampuannya dalam membuat prototipe yang benar-benar interaktif, yang bisa langsung diuji oleh pengguna. Meskipun membutuhkan pengetahuan dasar tentang JavaScript, Framer X sangat berguna untuk menciptakan desain dengan tingkat interaktivitas yang tinggi.

Kelebihan: Interaksi dan animasi canggih, dukungan untuk coding.

Cocok untuk: Desainer yang ingin membuat prototipe interaktif dan tidak takut dengan sedikit coding.

7. Axure

Axure adalah alat yang digunakan untuk membuat wireframe dan prototipe dengan tingkat interaktivitas yang tinggi. Axure memungkinkan desainer untuk membuat prototipe yang sangat fungsional dengan kondisi dinamis dan interaksi yang kompleks. Meskipun memiliki kurva belajar yang agak curam, Axure tetap menjadi pilihan utama untuk proyek desain UX yang memerlukan detail interaktif yang mendalam.

Kelebihan: Kemampuan prototyping yang kompleks, interaksi dinamis.

Cocok untuk: Desainer UX yang fokus pada prototyping tingkat lanjut.

8. Marvel

Marvel adalah platform desain yang memudahkan desainer untuk membuat wireframe, prototipe, dan bahkan mendesain UI langsung di dalam browser. Marvel menyediakan fitur lengkap mulai dari desain hingga pengujian pengguna, dengan antarmuka yang mudah digunakan. Marvel juga mendukung integrasi dengan berbagai alat kolaborasi, sehingga memudahkan tim untuk bekerja bersama.

Kelebihan: Mudah digunakan, all-in-one platform untuk desain dan prototyping.

Cocok untuk: Desainer pemula atau tim yang mencari alat desain berbasis web.

9. Origami Studio

Origami Studio adalah alat prototyping canggih yang dikembangkan oleh tim desain Facebook. Alat ini memungkinkan desainer untuk membuat prototipe dengan interaksi dan animasi yang sangat detail. Origami Studio sering digunakan oleh desainer yang ingin menciptakan prototipe dengan pengalaman pengguna yang sangat halus dan interaktif.

Kelebihan: Animasi dan interaksi yang kaya, kemampuan untuk membuat prototipe kompleks.

Cocok untuk: Desainer yang ingin menciptakan pengalaman pengguna dengan animasi yang halus dan interaktif.

10. Craft

Craft adalah plugin untuk Sketch dan Photoshop yang dikembangkan oleh InVision. Plugin ini membantu desainer untuk mempercepat alur kerja dengan fitur-fitur seperti sinkronisasi desain dengan prototipe, pengisian konten otomatis, dan integrasi dengan InVision untuk kolaborasi. Craft juga memungkinkan desainer untuk mengisi mockup dengan data nyata, sehingga desain yang dihasilkan lebih realistis.

Kelebihan: Integrasi seamless dengan Sketch dan Photoshop, fitur konten otomatis.

Cocok untuk: Pengguna Sketch dan Photoshop yang ingin meningkatkan efisiensi desain.

Penutup

Memahami peran UI UX dalam pengembangan produk digital adalah langkah awal yang penting untuk menciptakan pengalaman pengguna yang optimal. Dengan UI yang dirancang secara estetis dan UX yang mengutamakan kenyamanan dan kepuasan pengguna, produk digital tidak hanya menjadi lebih menarik, tetapi juga lebih fungsional dan mudah digunakan. 

Jika Anda tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang desain UI UX dan mengembangkan keterampilan di bidang ini, mengikuti kursus khusus seperti yang ditawarkan oleh Screenesia bisa menjadi langkah tepat untuk memulai atau meningkatkan karir Anda sebagai seorang UI UX Designer.

Bagikan Artikel Ini